Assalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh
Lolos ke PTN impian memang hal yang sangat menyenangkan dan membanggakan bagi setiap orang, tapi untuk lolos ke PTN merupakan hal yang sulit tetapi juga bukan hal yang mustahil jika kita mempersiapkannya dengan matang, maka dari itu disini kakak ingin berbagi tips belajar ‘cerdas’ dalam mempersiapkan SBMPTN agar nantinya adik-adik tidak harus merasakan bagaimana lebih sulitnya soal-soal di UMPTN.
mau kayak gini? |
Orangtua kita sering bilang, “jika kita ingin sukses maka kita harus bekerja keras”. Kata-kata orangtua memang selalu benar, maka dari itu kita selaku anak yang sholeh dan sholehah (aamiin) wajib menuruti kata-kata mereka. Disamping itu, selain bekerja keras (belajar keras) tentu harus dibarengi dengan belajar cerdas.
Kenapa kak?
Karena jika kita hanya kerja cerdas saja, kita akan kalah oleh orang lain yang bekerja keras dan dibarengi bekerja cerdas pula.
Berikut tips belajar cerdas dalam mempersiapkan SBMPTN.
1. Tentukan jurusan
Sebelum kita menjamah buku-buku tebal strategi lolos PTN, mengerjakan latihan soal dan sebagainya, kita wajib menentukan dulu dengan pasti jurusan apa yang akan kita pilih nanti ketika akan mendaftar SBMPTN, karena kalau tidak adik-adik sendiri yang akan kebingungan. Jurusan saja belum tentukan dengan pasti dan yakin sudah mengerjakan soal SAINTEK/SOSHUM!? Itu salah besar.
Sedikit berbagi pengalaman, kakak adalah lulusan tahun 2016 jurusan IPA. Sejak kakak duduk di kelas XI, kakak sudah mulai memikirkan jurusan kuliah, saat kakak kelas XII, kakak memutuskan untuk memilih jurusan A, sedangkan pada jurusan tersebut ada banyak kelemahan yaitu pada hitungan. Tanpa memikirkan kelemahan tersebut akhirnya kakak pilihlah jurusan tersebut pada SNMPTN, dan hasilnya benar saja, saya dinyatakan tidak lolos.
Setelah lulus, kakak mulai sadar, kalau jurusan A tersebut kakak pilih karena hanya memikirkan prospek kerja setelah lulus. Padahal jika kita sungguh-sungguh kuliah, dan kita lulus dengan prestasi baik pasti pekerjaan akan mengikuti kita. Sejak saat itu, kakak sadar karena terburu-buru mengambil keputusan sampai salah membeli buku, seharusnya kakak menentukan jurusan kuliah sesuai dengan minat dan kemampuan. Akhirnya sekarang buku-buku tebal yang sudah kakak beli nganggur karena pada akhirnya tahun depan kakak akan memilih SOSHUM.
Semoga adik-adik tidak seperti saya.
Tapi jangan khawatir, jika adik-adik masih bingung, silahkan baca cara memilih jurusan agar tidak menyesal di kemudian hari.
2. Kerjakan soal-soal tahun lalu
Setelah kita menentukan jurusan, langkah selanjutnya, kerjakan soal-soal SBMPTN tahun lalu. Dengan latihan soal-soal sedari dini, kita bisa lebih mengevaluasi diri kita, kelemahan dalam mata pelajaran tertentu, dan lain-lain. Setidaknya kita bisa lebih tahu bagaimana sulitnya tes SBMPTN itu dari saingan-saingan kita yang lagi santai-santai di luar sana.
Untuk medapatkan soal-soal tahun lalu, adik-adik bisa download disini dan tidak perlu membeli buku kumpulan soal SBMPTN yang mahal-mahal.
3. Pembimbing
Tips cerdas yang ketiga, setelah kita mengerjakan soal-soal tahun lalu, sebaiknya disertai dengan pembimbing atau guru yang ahli di bidangnya.
“Bergurulah pada orang yang tepat”
Sedikit cerita lagi yaa, dulu saat kakak beli buku kumpulan soal itu kakak semangat banget ngerjainnya. TKPA ok, tapi pas buka TKD, aduhh Fisika, Matematika, bikin pusing. ditambah lagi belajarnya cuma sendiri tanpa guru. Mau nanya, nanya siapa?
Nah, gitu. Jadi kakak sarankan pas belajar harus disertai orang yang ahli dalam bidangnya. Contohnya teman sekelas, guru, wali kelas, atau siapa saja. Atau jika adik-adik punya uang lebih alangkah baiknya ikut bimbel karena mereka sudah berpengalaman membimbing anak-anak seperti kita. Tapi untuk yang tidak punya uang atau (maaf) kondisi ekonomi kurang, jangan kalian memaksakan diri, JANGAN PERNAH bebani orangtua kalian, jangan pernah merengek minta uang untuk bimbel.
Manfaatkan yang ada, minta guru untuk mengajari kita. Jangan takut guru kita akan merasa keberatan, justru mereka pasti senang anak-anaknya mempunyai keinginan besar untuk melanjutkan pendidikan apalagi jika kita sampai lolos seleksi, tidak hanya guru yang bangga tapi juga orangtua kita pasti bangga.
4. Bekerja keras
Bekerja keras disini tidak berarti kita harus kerja yang keras dan berat-berat. Kakak rasa tidak sulit mendefinisikan ‘Bekerja keras’.
Bekerja keras dalam hal ini yaitu, belajar dengan waktu yang cukup lama dan energy sebesar mungkin.
Lho tadi katanya gak pake energy (gak berat-berat)?
Iya, dengerin dulu ya. Jangan main potong dulu. :p
Bekerja keras dalam hal ini yaitu, belajar dengan waktu yang cukup lama dan energy sebesar mungkin. Agar kita bisa memberikan energy yang besar dalam belajar, artinya kita harus focus pada ‘pekerjaan’ kita, itulah cara memberikan energy yang besar. FOKUS.
Bagaimana cara kita bekerja keras?
Kuncinya ialah kita harus memiliki motivasi tinggi, misalnya ingin membahagiakan orangtua, ingin menggapai cita-cita dan sebagainya.
5. Minta restu orangtua
Banyak anak muda yang meremehkan doa dan restu orangtua (Naudzubillah) untuk ngotot melakukan sesuatu, akhhirnya seiring dengan berjalannya waktu dia mengalami kegagalan.
Mungkin itu kebetulan kak?
Tidak ada yang kebetulan, semua hal berjalan atas restu Allah. Seperti yang kita tahu, restu Allah itu ada pada restu kedua orangtua terutama pada ibu. Sekeras apapun usaha seseorang, secerdas atau sepintar apapun seseorang dan sekuat apapun doa kita kepada Allah secara langsung, JANGAN PERNAH lupa untuk memohon restu dan izin dari orangtua. Restu mereka akan membuat langkah kita menjadi ringan dan dipenuhi berkah.
Rasanya tidak perlu kakak ceritakan kisah keajaiban doa orangtua. Kakak yakin adik-adik sudah pernah merasakannya.
Pesan dari kakak untuk adik-adik, JANGAN PERNAH SEKALIPUN mengabaikan peran orangtua, tanyakan nasihat dan pendapat mereka, tanyakan pada orangtua pertama kali, percaya pada mereka.
Mungkin ada di antara adik-adik yang orangtuanya (maaf beribu maaf) tidak berpendidikan tinggi seperti orang-orang yang ada dikantoran. Dan kalian tidak bertanya pendapat mereka Karena adik-adik berpikir mereka tidak akan mengerti masalah kita.
Astaghfirullah, kalau kita pernah berpikir atau bahkan melakukan itu kita harus minta maaf pada mereka.
Hmmm, tulisannya jadi panjang gini ya.
(Baca Juga: 6 Tips Menguasai Bahasa Inggris)
Mungkin hanya ini yang bisa kakak sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf. Jangan lupa share ke orang-orang terdekat agar informasi ini tidak sampai di kamu saja! Oh ya, jika ada yang mau ditanyakan atau request konten atau artikel silahkan hubungi di halaman kontak atau komentar di kolom yang tersedia boleh menggunakan akun Facebook atau Blogger atau bisa juga lewat akun Facebook admin.
Terima kasih sudah berkenan membaca artikel dan berkunjung ke blog ini. Semoga bermanfaat.
Wassalamu’alaikum warahmatullah wabarakatuh.